Karya: Putra-Putri Luthfi Hasan Ishaaq masih teringat jelas berat suara nafasmu perlahan… tertahan.. beradu dengan langkah sayupmu kala kau pulang pukul 03.47 kemudian disusul dengan suara asing dari channel TV kesukaanmu atau suara bisikan bibirmu mengucap, kala kau membaca buku… atau tawa lepasmu yang menyusul tepat beberapa menit setelah suara telfonmu mendayu.. masih teringat jelas, ayah… kelembutan sekaligus lelah yang tertahan dan terpaksa terpancar di sorot matamu kala pagi kami hendak berangkat sekolah pelukan hangatmu yang seolah tidak risih akan gerak-gerik kami yang membangunkanmu dari lelapmu yang baru.. serta kecupan manismu di kening kami yang seolah membayar segala rindu yang memang telah tertahan sejak kemarin-kemarin.. segalanya, masih teringat jelas ayah.. jelas betul dalam ingatan kami.. takpeduli, bahwa segalanya kini diperantarai oleh selembar dua lembar kertas surat.. dan terkadang, tanpa tersentuh indra kehangatanmu sama sek...
Nyaman dan Bahagia, Memuliakan dengan semangat Cinta,Ikhlas, Ihsanul 'Amal dan Harmoni