Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Surat Cinta

“CUCUKU YANG MENGAJARIKU PELAJARAN”

Ada sebuah kisah yang menarik dapat kita jadikan contoh bagaimana seorang kakek menuliskan guratan irama jiwa seorang cucunya yang dibesarkan dalam naungan tarbiyah Rabbani. DR. Mahmud Jami’ dalam bukunya yang berjudul :” Wa’raftu al-Ikhwan “ ( Ikhwanul Muslimin yang Saya Kenal terbitan Pustaka Al-Kautsar) menuliskan sebagai berikut : “CUCUKU YANG MENGAJARIKU PELAJARAN” Cucuku, Thariq Jami’ baru berusia dua belas tahun, kelas dua I’dadiyah (2SMP) dan dilahirkan di Inggris. Dia selalu bolak-balik Mesir-Inggris setiap datang musim panas untuk menghadiri muktamar-muktamar Ilmiah di luar Mesir. Pada Minggu yang lalu, dia menghadapi ujian mengarang. Judul yang disodorkan dalam soal itu adalah siswa disuruh mengungkapkan kecintaannya kepada negerinya dan keindahan negerinya. Maka dia menulis dengan mengatakan :” saya tidak mempunyai kata-kata untuk mengungkapkan keindahan negeriku. Negeri ini berada pada kondisi yang buruk. Setiap kali saya berusaha untuk merasakan keindahannya, sa...

Surat Terbuka Putri Pilot Malaysia Airlines

Rubrik:  Asia  | Kontributor:  Saiful Bahri  - 19/03/14 | 11:48 | 18 Jumada al-Ula 1435 H Malaysia Airlines (ilustrasi) – Foto: airliners.net dakwatuna.com – Kuala Lumpur.   Hilangnya pesawat milik Malaysia Airlines berkode penerbangan MH370, Sabtu (8/3/2014), telah menjadi topik yang mengguncang dunia. Bagi anak-anak pilot di maskapai Malaysia Airlines, guncangan yang dirasakan tak kalah besarnya. Sebuah surat ditulis oleh Dr Nur Nadia Abd Rahim, menggambarkan guncangan tersebut, dimuat New Straits Times pada Senin (17/3/2014). Nur adalah putri Kapten Abd Rahim Harun, salah satu pilot maskapai Malaysia Airlines meski bukan pilot dari pesawat yang hilang itu. Berikut ini adalah terjemahan bebas dari surat Nur tersebut. Sopir Terbang Catatan ini sudah terlambat dan seharusnya sudah kutulis lama sebelum ini, untuk memberitahu ayahku betapa bangganya aku pada dia. Aku bangga dengan apa yang dia kerjakan, meskipun dia tak berada b...

Surat Cinta Anak-anak Muda Kader PKS

Surat Cinta Anak-anak Muda Kader PKS Senin, 17 Maret 2014 Kami bukanlah siapa-siapa , hanya anak-anak muda yang mencoba berkarya. Tak sekedar karya tapi juga ingin turut serta goreskan garis sejarah dalam tapak perjuangan seperti abinda dan umminda yang kami cinta. Hari demi hari kami lalui, menyaksikan betapa partai ini diuji. Namun yang kami dapati, mereka tetap dekat dan melayani. Ah, siapalah kami dalam barisan dakwah ini. Muda-mudi yang belum pandai kemudikan diri, masih banyak yang harus kami pelajari. Ummi dan Abi yang kami cintai… Jikalau anak mu ini tak pandai menyusuri jejak mu, tetaplah rangkul kami, dekap kami dalam kasih sayang mu. Jangan pernah henti ajari kami, menikmati manis pahit rasa dalam dakwah ini. Sungguh sadar diri ini, terkadang membuat Ummi dan Abi dalam kesulitan dan kekhawatiran mendalam. Maafkan kami… Ummi dan Abi yang kami cintai… Izinkan kami melukiskan cinta ini, izinkan kami bekerja riang dalam perjuangan ini, izinkan kami cipt...

Surat Cinta Buat Anak-anakku

Assalamu’alaikum, Nak, dengarlah abimu ini ingin menyampaikan sesuatu kepadamu. Barangkali ini akan menjadi bekal hidupmu dalam mengarungi samudera kehidupan yang dipenuhi onak dan duri. Begitu banyak pertarungan yang akan engkau temui. Pertarungan yang haq dan bathil. Pertarungan mengalahkan hawa nafsu. Pertarungan mempertahankan hak dan kewajiban. Anakku sayang, engkau hidup pada zaman dimana keadilan begitu susah didapatkan. Kebenaran menjadi sebuah barang langka yang begitu sulit ditemukan. Yang benar menjadi tontonan, yang salah dijadikan tuntunan. Harga diri diperjualbelikan dengan harga teramat murah. Hukum diperdagangkan. Harga nyawa manusia nyaris tidak jauh beda dengan makhluk Allah bernama binatang. Perbuatan maksiat sudah menjadi pemandangan biasa yang begitu mudah ditemui. Rasa malu sudah mulai menipis. Kontrol sosial tidak berlaku lagi. Iman di dada sudah mulai sirna. Berbuat baik menjadi sebuah hal dianggap yang aneh dan bahkan ditertawakan. Para guru tida...

Surat Muhammad Beltaji pada Asmaa, Putrinya yang Syahid di Rabaa Al Adawiya

Asma El Beltaji Syahid di Rabah Adawiyah pada tgl 14/8/13, putri dari Muhammad El Beltaji Putriku tercinta dan guruku yang mulia.. Asma al-Beltaji, aku tidak mengucapkan selamat tinggal padamu, tapi kukatakan bahwa besok kita akan bertemu lagi. Kau telah hidup dengan kepala terangkat tinggi, berjuang melawan tirani dan belenggu serta mencintai kemerdekaan. Kau telah hidup sebagai seseorang yang diam-diam mencari cakrawala baru untuk membangun kembali bangsa ini, memastikan tempatnya di tengah-tengah peradaban. Kau tidak pernah dijajah oleh perkara sia-sia yang menyibukkan para remaja se usiamu. Meskipun pendidikan tidak mampu memenuhi aspirasi dan ketertarikan mu, kau selalu yang terbaik di kelas Aku tidak punya cukup waktu untuk membersamaimu dalam hidup singkat ini, terutama karena waktuku tidak memungkinkan untuk menikmati kebersamaan denganmu. Terakhir kali kita duduk bersama di Rabaa Al Adawiya kau berkata padaku, “Bahkan ketika Ayah bersama kami, Ayah teta...

Sepucuk Surat LHI di Suatu Pagi untuk Putrinya Tercinta

Ananda Qaanita yang ayah sayangi, Assalamualaikum Wr. Wb Kalau dalam surat ayah sebelumnya ada cerita tentang ayah yang bermimpi bertemu mama dalam suasana bahagia,rabu pagi tadi setelah solat malam dan solat subuh, ayah tidur lagi (padahal janjian olah raga bareng) dalam mimpi pagi di hari rabu ayah melihat ketabahan dan kesabaran mama menanti ayah yang sedang menjalankan banyak pekerjaan dengan dua anaknya yang masih kecil-kecil entah siapa mereka, abang dan anit yang masih kecil kah atau anit dan najiah yang masih bayi … Meskipun nampak letih dan lelah juga bĂȘte tapi wajahnya yang imut-imut memancarkan ketabahan dan kesabaran dalam penantian… menanti ayah membantu meringankan tugas-tugas yang sedang ia jalankan… suasanannya seperti di Eropa atau mungkin di sebuah guest house di Islam abad… Perjalanan hidup mamamu spectacular, tidak ada satu ikhwahpun di Indonesia ini yang pernah mengalami apa yang pernah di jalani mamamu dia adalah wanita baja di hadapan terpaan ujian ...