Biarkan anak-anak lebih berpartisipasi. Aktivitas yang dipilih
dapat berupa hobi yang menyenangkan.
Jesisica Krier, dalam bukunya social
Networking and Relationship: The Benefits and Drawbacks of Children (9-12)
Using Online Social Networking Sites, memberikan beberapa langkah efektif
agar orangtua bersama anak dapat menjalani pengalaman yang positif dan aman dengan media sosial.
1.
Lakukan
Pertemuan Rutin Keluarga
Lakukan
pertemuan rutin dengan anggota keluarga untuk membahas perilaku online termasuk penggunaan internet,
media sosial baik untuk pekerjaan, pelajaran atau sekedar bersenang-senang.
Pertemuan keluarga ini akan menjalin komunikasi dan kehangatan yang lebih luas
daripada sekedar media sosial. Boleh jadi, keakraban dengan rekan-rekan di
media sosial akibat kurangnya frekuensi dan intensitas dengan keluarga.
Tetapkan definisi aturan yang jelas, waktu penggunaan dan konsekuensi.
2.
Bantu Anak
Menemukan Situs Bermanfaat
Bantu anak
menemukan situs yang bermanfaat bagi mereka. Berinteraksi dengan situs-situs
yang edukatif akan mendekatkan mereka dengan teman-teman yang memiliki visi
yang sama.
3.
Temani Anak
Sesekali Mengunggah sebuah Status atau Kisah
Temani anak
sesekali mengunggah sebuah status atau kisah. Mungkin anak akan merasa risih
dan menolak. Jelaskan, bahwa orangtua ingin melihat sesekali. Anak akan
mengingat bahwa saat mereka mengunggah sesuatu, berita itu tidak hanya
tersimpan untuk diri sendiri atau hanya dengan teman sebaya, yang mereka unggah
itu bisa dibaca oleh orang seantero dunia.
4.
Dorong
Interaksi Sosial di Dunia Nyata
Dorong anak
untuk menggunakan waktu lebih terbatas dengan media sosial dan orang tua menggantinya
dengan interaksi sosial yang lebih nyata. Biarkan anak-anak lebih
berpartisipasi. Aktivitas yang dipilih dapat berupa hobi yang menyenangkan
seperti memelihara hewan, mengoleksi tanaman, membuat kerajinan tangan, memasak
bersama, atau bersepeda. Dalam Islam, melatih anak laki-laki untuk ke Masjid
lima kali dalam sehari terbukti merupakan pelajaran berharga bagi kemampuan sosial
anak.
5.
Jelaskan
dengan Bahasa yang Tepat Resiko di Dunia Maya
Jelaskan dengan
bahasa yang tepat, apa saja risiko berteman via online atau media sosial. Tanyakan dengan hati-hati apakah ada
teman-teman atau malah anak kita sendiri yang mengalami cyber bullying. Dampingi agar anak memiliki orang yang dapat
dipercaya.
6.
Ingatkan
Anak Apa yang Ada di Media Sosial Belum Tentu Benar
Ingatkan anak
bahwa apa yang mereka lihat di media sosial belum tentu benar. Seseorang mungkin
memasang foto artis, foto hewan, foto bunga atau sebuah benda dan itu bukanlah
diri mereka pribadi. Begitupun status atau berita yang muncul, tidak harus
dipercaya. Hal ini akan membantu anak untuk tangguh menghadapi perilaku tak
menyenangkan terhadap diri mereka seperti komentar negative, ajakan berprilaku
tak bertanggungjawab, atau beragam jenis tekanan lain.
Komentar
Posting Komentar