Langsung ke konten utama

Postingan

Kemuliaan Ibu dalam Kosa Kata Al Qur’an[1]

Kemuliaan Ibu dalam Kosa Kata Al Qur’an [1] Sulthan Hadi   “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-Bapaknya (al walidain; ibunya (al umm) yang telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah.” (QS. Luqman: 14) Ibu, dialah sumber kasih sayang; mengasuh dan memberi tanpa batas. Dialah prajurit malam yang selalu berjaga dan terjaga. Menemani ketidakberdayaan kita. Dia selalu mendahulukan anaknya dari dirinya sendiri, mencintai tanpa menuntut balas. Ibu, sebuah kata yang jujur nan kuat, diucapkan semua makhluk hidup dalam bahasanya masing-masing. Dengan kata ‘ibu’ para makhluk itu mendapatkan kasih sayang, ketulusan hati, kehangatan, pengorbanan, cinta yang agung, yang dicipta dan ditumbuhkan Allah dalam  diri semua  ibu terhadap anak-anaknya. Karena itu, Allah swt berwasiat kepada manusia untuk taat kepadanya, seperti juga Rasul-Nya telah berpesan agar kita senantiasa berbakti kepadanya.
Postingan terbaru

“CUCUKU YANG MENGAJARIKU PELAJARAN”

Ada sebuah kisah yang menarik dapat kita jadikan contoh bagaimana seorang kakek menuliskan guratan irama jiwa seorang cucunya yang dibesarkan dalam naungan tarbiyah Rabbani. DR. Mahmud Jami’ dalam bukunya yang berjudul :” Wa’raftu al-Ikhwan “ ( Ikhwanul Muslimin yang Saya Kenal terbitan Pustaka Al-Kautsar) menuliskan sebagai berikut : “CUCUKU YANG MENGAJARIKU PELAJARAN” Cucuku, Thariq Jami’ baru berusia dua belas tahun, kelas dua I’dadiyah (2SMP) dan dilahirkan di Inggris. Dia selalu bolak-balik Mesir-Inggris setiap datang musim panas untuk menghadiri muktamar-muktamar Ilmiah di luar Mesir. Pada Minggu yang lalu, dia menghadapi ujian mengarang. Judul yang disodorkan dalam soal itu adalah siswa disuruh mengungkapkan kecintaannya kepada negerinya dan keindahan negerinya. Maka dia menulis dengan mengatakan :” saya tidak mempunyai kata-kata untuk mengungkapkan keindahan negeriku. Negeri ini berada pada kondisi yang buruk. Setiap kali saya berusaha untuk merasakan keindahannya, sa...

5 Cara Mempersempit Jurang Digital Antara Anak dan Orang Tua

Jelas ada jurang atau kesenjangan digital antara kita (orang tua/guru) dan anak. Anak-anak kita adalah digital native, lahir ketika teknologi computer dan internet sudah ada. Mereka tumbuh dalam lingkungan yang tidak lepas dari teknologi tersebut. Kita sendiri adalah generasi yang menikmati teknologi saat kita telah dewasa, bahkan berumur. Karena itu, layaknya “pendatang”, kita “ digital immigrant” pasti membutuhkan penyesuaian dengan lingkungan baru.  Bagaimana cara memperkecil kesenjangan tersebut? Tidak bias tidak, kita perlu memahami karakteristik digital native. Pemahaman mengenai karakteristik ini akan membantu kita untuk menghadapai tantangan-tantangan berikut:

6 Tips Positif Bermedia Sosial dengan Anak

Biarkan anak-anak lebih berpartisipasi. Aktivitas yang dipilih dapat berupa hobi  yang menyenangkan. Jesisica Krier, dalam bukunya social Networking and Relationship: The Benefits and Drawbacks of Children (9-12) Using Online Social Networking Sites, memberikan beberapa langkah efektif agar orangtua bersama anak dapat menjalani pengalaman yang positif dan  aman dengan media sosial.

Surat Terbuka Putri Pilot Malaysia Airlines

Rubrik:  Asia  | Kontributor:  Saiful Bahri  - 19/03/14 | 11:48 | 18 Jumada al-Ula 1435 H Malaysia Airlines (ilustrasi) – Foto: airliners.net dakwatuna.com – Kuala Lumpur.   Hilangnya pesawat milik Malaysia Airlines berkode penerbangan MH370, Sabtu (8/3/2014), telah menjadi topik yang mengguncang dunia. Bagi anak-anak pilot di maskapai Malaysia Airlines, guncangan yang dirasakan tak kalah besarnya. Sebuah surat ditulis oleh Dr Nur Nadia Abd Rahim, menggambarkan guncangan tersebut, dimuat New Straits Times pada Senin (17/3/2014). Nur adalah putri Kapten Abd Rahim Harun, salah satu pilot maskapai Malaysia Airlines meski bukan pilot dari pesawat yang hilang itu. Berikut ini adalah terjemahan bebas dari surat Nur tersebut. Sopir Terbang Catatan ini sudah terlambat dan seharusnya sudah kutulis lama sebelum ini, untuk memberitahu ayahku betapa bangganya aku pada dia. Aku bangga dengan apa yang dia kerjakan, meskipun dia tak berada b...

Surat Cinta Anak-anak Muda Kader PKS

Surat Cinta Anak-anak Muda Kader PKS Senin, 17 Maret 2014 Kami bukanlah siapa-siapa , hanya anak-anak muda yang mencoba berkarya. Tak sekedar karya tapi juga ingin turut serta goreskan garis sejarah dalam tapak perjuangan seperti abinda dan umminda yang kami cinta. Hari demi hari kami lalui, menyaksikan betapa partai ini diuji. Namun yang kami dapati, mereka tetap dekat dan melayani. Ah, siapalah kami dalam barisan dakwah ini. Muda-mudi yang belum pandai kemudikan diri, masih banyak yang harus kami pelajari. Ummi dan Abi yang kami cintai… Jikalau anak mu ini tak pandai menyusuri jejak mu, tetaplah rangkul kami, dekap kami dalam kasih sayang mu. Jangan pernah henti ajari kami, menikmati manis pahit rasa dalam dakwah ini. Sungguh sadar diri ini, terkadang membuat Ummi dan Abi dalam kesulitan dan kekhawatiran mendalam. Maafkan kami… Ummi dan Abi yang kami cintai… Izinkan kami melukiskan cinta ini, izinkan kami bekerja riang dalam perjuangan ini, izinkan kami cipt...

002 Haru Biru Abi Baru, Kami Namakan Engkau “Wafa Tsabitah ‘Ulya” Sang Putri Subuh

Sambil menunggu tenaga pendamping Program kerjasama Kemitraan Di BPKP Povinsi Riau, saya menuliskan lanjutan Haru biru Abi Baru ini. Setelah ditinggal selama 3 hari akhirnya malam tadi saya bersua kembali dengan dengan sang Putri Subuh (Fajr’s Princess). Saya tanyakan Umminya rewel tidak? Katanya tidak Cuma bangun kalau lapar lalu menyusu atau basah karena pipis atau BAB setelah itu dia akan tidur kembali atau beraktivitas berupaya mengeluarkan tangan dan kakinya dari pakaian bayinya. Meninju ke udara dan mengeluarkan suara berdesis serta membuka matanya yang sipit. Matanya sudah seperti bayi umur satu bulanan, bahkan sudah bisa diaja ngomong. Tapi kami tidak biasakan untuk di pegang agar tidak manja dan tidak mandiri nanti. Habis dibersihkan atau di susui diletakkan saja pada tempatnya. Dia akan bermain sendiri dan sesekali memekik riang. Subhanallah…. Anak itu memang begitu imut dan comel Alhamdulillah. Tadi malam seperti kata umminya dia Caper (cari perhatian sama Abinya). ...