Langsung ke konten utama

Rasa Cinta


Cinta satu kata berjuta makna
Cinta kelemahan sekaligus kekuatan
Cinta adalah kobaran api
Cinta juga bisa merupakan air bah
Cinta kadang lembut
Cinta kadang juga penuh ketegasan
Cinta adalah keniscayaan
Cinta adalah rahmat dari-NYA
Maka apakah salah kita mencintai seseorang ?
Pantaskah perasaaan tersebut menyeruak di diri kita ?
Diri yang senantiasa merasa ghuroba ?
Diri yang senantiasa sendirian
Jiwa yang senantiasa kesepian
Jiwa yang senantiasa dalam penantian
Cinta bolehkah ku bertanya untuk apa engkau dicipta
Cinta kadang kala qolbuku ini mendesah
Cinta semuanya selaksa makna
Teringat daku padanya
Teringat pula daku pada-NYA
Bayang- bayang dirinya
Mengingatkanku pada Kecemburuan-NYA
Kelembutannya
Mengingatkanku pada Rahiim-Nya
Ya Rabb telah sering cintaku jatuh tak bermaya
Ya Ilahi tunjukkanlah padaku
Tunjukkanlah ada cinta yang murni Karena-Mu
Karena hati ini selalu mendesah
Pertemukanlah semuanya dalam kehangatan Cinta-Mu
Penantian ini membuatku gelisah
Penantian ini membuatku kadangkala
Akh ……
Ya Rabb engkau tahu semuanya …
Sekarang hamba-Mu lagi dimabuk cinta
Sekarang hamba-Mu ini mengharapkan pertolongan-MU
Hanya cinta kepada-MU yang menjadi tujuan kami
Maka bimbinglah rasa cinta ini agar bermakna
Bukan cinta fana semata
Cinta yang bermuara sampai ke Surga 
(ESL)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

“CUCUKU YANG MENGAJARIKU PELAJARAN”

Ada sebuah kisah yang menarik dapat kita jadikan contoh bagaimana seorang kakek menuliskan guratan irama jiwa seorang cucunya yang dibesarkan dalam naungan tarbiyah Rabbani. DR. Mahmud Jami’ dalam bukunya yang berjudul :” Wa’raftu al-Ikhwan “ ( Ikhwanul Muslimin yang Saya Kenal terbitan Pustaka Al-Kautsar) menuliskan sebagai berikut : “CUCUKU YANG MENGAJARIKU PELAJARAN” Cucuku, Thariq Jami’ baru berusia dua belas tahun, kelas dua I’dadiyah (2SMP) dan dilahirkan di Inggris. Dia selalu bolak-balik Mesir-Inggris setiap datang musim panas untuk menghadiri muktamar-muktamar Ilmiah di luar Mesir. Pada Minggu yang lalu, dia menghadapi ujian mengarang. Judul yang disodorkan dalam soal itu adalah siswa disuruh mengungkapkan kecintaannya kepada negerinya dan keindahan negerinya. Maka dia menulis dengan mengatakan :” saya tidak mempunyai kata-kata untuk mengungkapkan keindahan negeriku. Negeri ini berada pada kondisi yang buruk. Setiap kali saya berusaha untuk merasakan keindahannya, sa...

5 Cara Mempersempit Jurang Digital Antara Anak dan Orang Tua

Jelas ada jurang atau kesenjangan digital antara kita (orang tua/guru) dan anak. Anak-anak kita adalah digital native, lahir ketika teknologi computer dan internet sudah ada. Mereka tumbuh dalam lingkungan yang tidak lepas dari teknologi tersebut. Kita sendiri adalah generasi yang menikmati teknologi saat kita telah dewasa, bahkan berumur. Karena itu, layaknya “pendatang”, kita “ digital immigrant” pasti membutuhkan penyesuaian dengan lingkungan baru.  Bagaimana cara memperkecil kesenjangan tersebut? Tidak bias tidak, kita perlu memahami karakteristik digital native. Pemahaman mengenai karakteristik ini akan membantu kita untuk menghadapai tantangan-tantangan berikut:

Kemuliaan Ibu dalam Kosa Kata Al Qur’an[1]

Kemuliaan Ibu dalam Kosa Kata Al Qur’an [1] Sulthan Hadi   “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-Bapaknya (al walidain; ibunya (al umm) yang telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah.” (QS. Luqman: 14) Ibu, dialah sumber kasih sayang; mengasuh dan memberi tanpa batas. Dialah prajurit malam yang selalu berjaga dan terjaga. Menemani ketidakberdayaan kita. Dia selalu mendahulukan anaknya dari dirinya sendiri, mencintai tanpa menuntut balas. Ibu, sebuah kata yang jujur nan kuat, diucapkan semua makhluk hidup dalam bahasanya masing-masing. Dengan kata ‘ibu’ para makhluk itu mendapatkan kasih sayang, ketulusan hati, kehangatan, pengorbanan, cinta yang agung, yang dicipta dan ditumbuhkan Allah dalam  diri semua  ibu terhadap anak-anaknya. Karena itu, Allah swt berwasiat kepada manusia untuk taat kepadanya, seperti juga Rasul-Nya telah berpesan agar kita senantiasa berbakti kepadanya.